MEMERIKSA KARYA TULIS SEBELUM DITERBITKAN

Judul: Memeriksa Karya Tulis Sebelum Diterbitkan

Resume ke: 12

Gelombang: 32

Tanggal: 17 Februari 2025

Tema: Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber: Susanto, S.Pd.


Karya tulis yang ingin diterbitkan oleh seorang penulis haruslah memenuhi kaidah-kaidah ilmu bahasa. hal ini diperlukan agar pembaca tidak mengalami kesulitan dalam memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Misalnya dalam penulisan ejaan, tanda baca dan lain sebagainya. Oleh karena itu, setelah melakukan penyuntingan terhadap karya tulis maka dilakukan pemeriksaan akhir melalui proofreading sebelum karya tulis itu diterbitkan.

Proofreading merupakan kegiatan memeriksa, mengoreksi, memotong, menghapus, mengedit, mengatur ulang, memperbaiki, mengulang kembali, merevisi suatu karya tulis sebelum diterbitkan. Untuk lebih jelasnya mengenai proofreading dan prosesnya, marilah kita simak penjelasan dari Susanto, S.Pd. seorang pendidik dan aktif sebagai penulis.

Menurut beliau proofreading merupakan proses akhir dari proses pengeditan suatu karya tulis berupa kegiatan uji baca untuk memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Tahap-tahap yang harus dilakukan dalam proofreading adalah

Tahap Penyuntingan Buku

1. Penyuntingan struktural atau substansif, meliputi alur, logika cerita, dan pesan.

2. Penyuntingan pengembangan, berupa penguatan dialog, deskripsi, dan kesinambungan setiap bab.

3. Penyuntingan kalimat, termasuk pilihan kata, gaya bahasa, kejelasan kalimat, serta enak dibaca.

4. Penyuntingan salinan (copy editing) berupa aspek teknis, yaitu tata bahasa, ejaan, dan kesalahan sintaksis.
5. Proofreading merupakan pemeriksaan akhir, memastikan tidak ada kesalahan kecil yang terlewat.

Cara Melakukan Proofreading 

1. Membaca ulang hasil karya yang sudah selesai ditulis dan disunting dengan membaca nyaring.
2. periksalah ejaan, tanda baca, struktur kalimat dan konsistensi tulisan.

Pembaca biasa maupun penulis karya itu sendiri dapat menjadi proofreader dengan syarat mereka memiliki kemampuan dalam memahami kaidah-kaidah suatu bahasa dari karya tulis yang diperiksanya. Untuk menghindari kesalahan yang tidak terdeteksi dalam proses proofreading maka proofreader dapat meminta orang lain untuk memeriksa tulisan tersebut. Kita juga dapat menggunakan bantuan teknologi.

Jadi, sebelum menerbitkan karya tulis pastikan bahwa tulisan itu telah melalui proses penyuntingan dan proofreading agar pembaca dapat lebih memahami tulisan kita.


17 Februari 2025

Kaki gunung Arjuno Welirang

Anggraeni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJADI PENULIS YANG PRODUKTIF

Teknik Menulis Buku Ajar